ARRAY
Array
merupakan variabel yang berisi lebih dari 1 variabel, atau dapat dikatan
sebagai variabel jamak. Sebagai analogi, ketika kita mempunyai banyak nama buah
(kita anggap sebagai variabel), maka dari pada kita menyatakan tiap nama buah
dengan variabel $buah1, $buah2, $buah3,…dst. Maka akan lebih baik dan efisien
jika menggunakan variabel $buah yang berupa array.
Variabel
array pada PHP, kadang tidak perlu kita defenisikan. Namun untuk indeks
array, kita menggunakan indeks mulai dari 0 hingga sejumlah elemen array
dikurang 1.
Baiklah kita
akan membahas beberapa bentuk array
Assignment
Array
Ada beberapa
cara untuk memberi nilai pada suatu variabel array, antara lain :
Contoh 1 :
$buah[0] ="Apel";
$buah[1] ="Mangga";
$buah[2] ="Jambu";
Contoh 2 :
$buah[] = "Apel";
$buah[] = "Mangga";
$buah[] = "Jambu";
Pada contoh
ini, PHP secara otomatis akan memberi indeks sesuai dengan nilai indeks
terakhir dari array. Maka pada variabel $buah indeks 0 berisi “Apel”, indeks 1
berisi “Mangga” dan indeks 2 berisi “Jambu”.
Contoh 3 :
$buah
=array("Apel","Mangga","Jambu");
Implementasi
pada halaman php.
nama berkas array1.php
<?php
$anak[0] ="Faber";
$anak[1] ="Erikson";
$anak[2] ="Nainggolan";
echo"Isi array \$anak[0] adalah $anak[0]";
echo"<br/>";
echo"Isi array \$anak[1] adalah $anak[1];
echo"<br/>";
echo"Isi array \$anak[2] adalah $anak[2];
echo"<br/>";
?>
nama berkas
array2.php
<?php
$nama[] = "Agus";
$nama[] = "Jeklin";
$nama[] = "Aswan";
echo"Salamat datang";
echo"Isi array \$anak[0] adalah $anak[0];
echo"<br/>";
echo"Isi array \$anak[1] adalah $anak[1];
echo"<br/>";
echo"Isi array \$anak[2] adalah $anak[2];
echo"<br/>";
?>
Array
Asosiatif
Array
asosiatif tidak menggunakan integer sebagai indeks, namun menggunkan string
sebagai indeks.
Contoh 1 :
$hobi["Faber"] = "Sepak Bola";
$hobi["Erikson"] = "Bulutangkis";
Contoh 2 :
$hobi =array("Faber"=>"Sepak
Bola","Erikson"=>"Bulutangkis");
2. FUNGSI
Fungsi pada
pemrograman pada PHP dibagi menjadi 3 yaitu :
# Built-in
# User Defined Function (UDF)
# External
Built-in
Fungsi yang sudah disediakan oleh PHP dan pemrograman dapat langsung
memakainya. Adapun fungsi-fungsinya adalah sebagai berikut :
Fungsi
Matematika => sin, cis, tan, asin, deg2rad, dll.
Fungsi Tanggal & Waktu => date, checkdate
Fungsi String => strlen, strpos, strtolower, strtoupper, substr, dll
Contoh :
nama berkas fungsi_matematika.php
<?php
$a = pow(2,10); //fungsi perpangkatan
$b = sqrt(100); //fungsi akar
$c = ceil(4.25); //fungsi pembulatan ke atas
$d = floor(4.25); //fungsi pembulatan ke bawah
echo"2 pangkat 10 = $a <br>";
echo"akar 100 = $b <br>";
echo"ceil (4.25) = $c <br>";
echo"floor(4.25) = $d <br>";
?>
nama berkas
fungsiDateTime.php
<?php
$today = date("d/m/Y"); // d=date m=month
Y=Year
$waktu = date("h:i:s A"); //A menunjukkan AM
atau PM
echo "Sekarang adalah $today <br>";
echo "Jam menunjukkan pukul : $waktu";
?>
User Defined
Function
Funsgi UDF adalah merupakan fungsi yang dibuat sendiri oleh pemrogram. Dapat
diletakkan dimana saja script PHP, tapi sebaiknya diletakkan paling atas agar
memudahkan dalam proses eksekusi atau debugging dalam tahap pembuatan atau
pengembangan pogram.
Deklarasi UDF
function namafungsi([parameter])
{
statement;
statement;
}
Pemanggilan
UDF
Sintaks :
$varhasil = &namafungsi([parameter]);
Penggunaan
tanda & tidak mutlak, karena PHP secara otomatis akan menganggap sebagai
fungsi karena tidak didahului dengan $.
Contoh :
Nama berkas funcLuas.php
<?php
function persegi($panjang, $lebar)
{
$luas=$panjang
* $lebar;
echo
"$luas<br>";
}
$bil1=15;
$bil2=9;
echo"Luas Persegi panjang dengan panjang 15 dan
lebar 9 = ";
persegi($bil1,$bil2);
?>
External
Merupakan daftar fungsi yang belum diaktifkan (di-link) dalam keseluruhan modul
PHP, fungsinya diletakan dalam library atau file yang terpisah dari modul PHP.
Fungsi external ini dapat diaktifkan secara otomatis dengan meregristrasikan
pada file PHP.INI.
3.
MODULARISASI
Modularisasi dalam pemrograman umum dilakukan dan sangat diperlukan untuk
mempermudah debugging dan pengembangan program. Modularisasi berarti melakukan
pembuatan program berdasarkan modul-modul. Setiap modul dikembangkan untuk
tujuan atau fungsi khusus. Modul secara general (umum). Modul dapat berupa
fungsi atau prosedur.
Require
Statement Require digunakan untuk membaca nilai variabel dan fungsi-fungsi dari
sebuah file lain. Cara penulisan statement Require adalah :
require (namafile);
Teknik ini cocok untuk membuat template(pola) yang memudahkan proses
pemgembangan aplikasi dengan menggunakan pola tampilan. Misalnya dalam membuat
desain web yang dilakukan dengan kerja tim, pola dan gambar-gambar yang
dibutuhkan dapat dibuat dengan teknik ini.
Statement Require ini tidak dapat dimasukkan di dalam suatu struktur looping
misalnya while atau for. Karena hanya memperbolehkan pemanggilan file yang sama
tersebut hanya sekali saja.
Contoh dapat kita lihat pada berkas berikut.
Nama berkas contoh_require.php
<?php
$var="Saya sedang belajar membuat require
PHP";
function tulistebal($teks)
{
echo"<strong>$teks</strong>";
}
?>
Selanjutnya
kita buat berkas untuk memanggil file diatas.
Nama berkas halaman.php
<?php
require("contoh_require.php"); // memanggil
file contoh_require.php didalam halaman ini
tulistebal("Ini adalah tulisan tebal");
echo"
";
echo $var; //Mengambil nilai dari require
?>
Include
Stetement Include akan menyertakan isi suatu file tertentu didalam halaman
ketika file include dipanggil. Include dapat diletakkan di dalam suatu looping
misalkan dalam statement for atu while.
Syntak penulisannya:
include”namafile);
Contoh :
Simpan berkas dengan nama cth_include.php
<?php
echo("--------------------------------------------------<br>");
echo("Latihan Membuat Include file didalam suatu
halaman<br>");
echo("--------------------------------------------------<br>");
?>
Selanjutnya kita buat berkas untuk memanggil file tersebut. simpan dengan nama
halaman2.php
<?php
for($b=1; $b<10; $b++) //membuat looping sampai 10x
{
include("cth_include.php");
//Include dipanggil, dan dapat di panggil lebih dari 1x sesuai dengan loopnya
}
?>